ÓÅÓιú¼Ê

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dirilis pada 1957, 12 Angry Men masih menjadi salah satu film drama sidang terbaik versi The American Film Institute.

Seorang remaja 18 tahun asal New York menjalani persidangan atas kasus pembunuhan yang melibatkan dirinya.

Pihak kepolisian menduga remaja tersebut menghabisi nyawa ayahnya sendiri dengan menusuknya berkali-kali.

Baca juga: Sinopsis Fargo, Kumpulan Kasus Kriminal di Kota Kecil, Tayang di Mola TV

Di Gedung Pengadilan New York, 12 juri tengah bersiap memulai diskusi panjang untuk menentukan nasib tersangka.

Jika mereka sepakat memberi putusan bersalah, remaja itu akan langsung dijatuhi hukuman mati.

Sebaliknya, jika juri menemukan kejanggalan dalam kasus ini, Hakim meminta mereka untuk memberi putusan tidak bersalah.

Baca juga: Sinopsis The Truth About the Harry Quebert Affair, Tayang di Mola TV

Awalnya, diskusi berjalan dengan baik.

Dua belas juri dapat dengan mudah mencocokkan barang bukti dengan kesaksian yang dapat memberatkan tersangka.

Misalnya saja saat seorang tetangga memberi keterangan tentang ancaman yang diberikan remaja itu pada ayahnya.

Baca juga: Sinopsis A View to a Kill, Film James Bond ke-14, Tayang di Mola TV

Pihak kepolisian juga berhasil mengungkap bahwa tersangka membeli pisau lipat beberapa hari sebelum kejadian.

Para juri juga meyakini bahwa masa kecil tersangka yang penuh dengan kekerasan menjadi faktor pendorong yang kuat.

Setelah Juri 1 (Martin Balsam) memimpin pengambilan keputusan, 11 rekannya sepakat untuk memberi putusan bersalah.

Baca juga: Sinopsis Wisting, Teror Pembunuh Berantai di Kota Kecil, Tayang di Mola TV

Namun, Juri 8 (Henry Fonda) berpendapat mereka harus melakukan diskusi lebih mendalam sebelum membuat keputusan.

Tidak hanya itu, Juri 8 juga mulai mempertanyakan kredibilitas dari para saksi yang dihadirkan di pengadilan.

Simak kelanjutan kisahnya dalam film drama kriminal klasik 12 Angry Men yang bisa Anda saksikan di Mola TV.