JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Eddy D Iskandar mungkin kurang dikenal sebagai sosok di depan layar.
Penulis novel Gita Cinta dari SMA dengan tokoh Galih dan Ratna ini merupakan salah satu penggagas Festival Film Bandung (FFB).
Berbincang dengan Rano Karno, Eddy D Iskandar menceritakan awal mula digelarnya Festival Film Bandung.
Eddy mengatakan, Festival Film Bandung berawal dari keakrabannya dengan produser film Chand Parwez.
"Tadinya kan kita dengan para seniman dan budayawan, suka nonton tiap hari Jumat, diundang nonton sama beliau (Parwez)," kata Eddy, dikutip dari kanal YouTube Si Rano, Rabu (7/10/2020).
Menurut Eddy, saat itu, banyak tokoh terkenal yang berkumpul dan dapat kesempatan gala premier eksklusif film-film yang diproduseri Chand Parwez di perusahaannya.
Baca juga: Daftar Lengkap Nominasi Film dan Narafilm Festival Film Bandung 2020
"Semua film yang akan beredar di bioskop di Bandung diputar dulu di Kharisma. Kita nonton, diskusi-dsikusi, tukar pikiran tentang film. Akhirnya, kenapa kita tidak bikin aja semacam Festival Film Bandung," cerita Eddy.
Festival Film Bandung akhirnya terlaksana untuk pertama kalinya pada tahun 1987.
Namun, tak lama berselang digelar pemerintah menegur adanya penyelenggaraan FFB.
"Mungkin baru dua tiga kali kegiatan, dilarang sama Menteri Penerangan," ujar Eddy D Iskandar.
Kemudian, Rano Karno mengungkapkan, FFB dilarang mungkin karena para artis beranggapan Festival Film Bandung lebih bergengsi daripada Festival Film Indonesia.
Baca juga: