JAKARTA, KOMPAS.com - Cupang adalah salah satu ikan hias yang populer dipelihara, terlebih di Indonesia, lantaran memiliki tampilan yang cantik dan minim perawatan.
Ikan cupang, yang juga dikenal sebagai ikan adu siam atau siamese fighting fish, dinamakan demikian karena sifat agresifnya yang suka berkelahi, khususnya ikan jantan.
Baca juga: Seberapa Sering Akuarium Ikan Cupang Harus Dibersihkan?
Meski perilaku individu dapat bervariasi, sebagian besar ikan cupang jantan, baik saat dipelihara maupun dijual, harus dipelihara di akuarium terpisah dan tidak boleh melihat ikan jantan lainnya karena akan saling berkelahi dan berisiko mematikan.
Karena itu, pemilik harus mengambil langkah-langkah efektif mencegah ikan cupang berkelahi.
Perilaku berkelahi yang paling umum terjadi pada ikan cupang dikenal dengan istilah "flaring". Dalam demonstrasi ini, ikan cupang jantan akan mendorong kedua operkulum (penutup insang) ke depan untuk menunjukkan ukuran tubuh yang lebih besar.
Hal ini mirip dengan ikan buntal yang mengembang dan melebarkan duri-durinya saat berada dalam tekanan.
Perilaku lain melibatkan interaksi fisik antara kedua ikan. Interaksi fisik dapat berupa satu ikan cupang menabrak atau berenang langsung ke ikan lainnya dan menggigit sirip. Dua ikan cupang jantan juga dapat mengunci bibir mereka dan bergulat.
Baca juga: 4 Cara Menyembuhkan Ekor Ikan Cupang yang Rusak
Ada sejumlah perdebatan mengenai apakah perilaku ikan cupang berkelahi ini merupakan bawaan atau konsekuensi dari bagaimana memeliharanya.
Dikutip dari The Spruce Pets, Senin (15/5/2023), penelitian menunjukkan ikan cupang yang dibesarkan dalam kelompok memiliki kecenderungan kurang agresif.
Baca juga: Apakah Ikan Cupang Membutuhkan Filter? Ini Penjelasannya
Sulit mengetahui bagaimana ikan cupang Anda dibesarkan dan seberapa agresifnya. Mungkin perlu waktu beberapa minggu untuk mengetahui tingkat agresi ikan cupang.
Kebanyakan ikan cupang jantan bersifat agresif dan tidak dapat dipelihara dengan cupang lainnya.
Di negara asalnya, Thailand, ikan cupang memiliki sejarah dipelihara sebagai petarung kompetitif. Penelitian yang mengamati pertarungan kompetitif menunjukkan ikan yang dipelihara secara terpisah, tanpa ikan cupang lainnya, cenderung lebih agresif dan bertarung dalam jangka waktu lebih lama.
Sebaliknya, ikan cupang betina biasanya tidak agresif satu sama lain. Ikan cupang betina biasanya dipelihara dalam kelompok kecil, yang dikenal sebagai "perkumpulan" atau "harem".
Baca juga: Berapa Lama Ikan Cupang Bisa Bertahan Hidup Tanpa Makanan?