JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang yang meninggalkan spons cuci piring basah pada wastafel setelah selesai mencuci piring.
Padahal, hal itu merupakan kesalahan besar karena wastafel dapur telah terbukti lebih kotor daripada kloset serta menyediakan tempat lembap untuk bakteri tinja (e-coli) dan kuman menempel pada spons.
Baca juga: 3 Cara Membuat Spons Cuci Piring Lebih Tahan Lama
"Permukaan wastafel, terutama di dekat saluran pembuangan, cenderung menjadi area pengumpulan utama bakteri dan perkembangan biofilm serta area yang selalu lembap lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri," kata Kelly Reynolds, peneliti kesehatan masyarakat Universitas Arizona, Amerika Serikat, dilansir dari USA Today, Rabu (8/6/2022)
Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa wastafel dan spons cuci piring menjadi tempat persembunyian besar bakteri tinja pada 44 persen rumah.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Food Protection mengungkapkan 15 persen rumah terdapat bakteri e-coli, terutama pada wastafel dapur.
Menurut penelitian sebelumnya pada 2008, hal ini tidak hanya karena wastafel dapur sering lembap, tetapi juga sering disentuh.
Baca juga: 5 Fungsi Lain Spons Cuci Piring yang Layak untuk Dicoba
Seperti dikatakan Reynolds, kebanyakan orang mendisinfeksi kloset mereka jauh lebih banyak daripada wastafel.
Padahal, partikel sisa makanan pada wastafel dapat bercampur dengan serangga dari daging mentah dan mengenai tangan kita bila tidak mencucinya dengan baik.
Baca juga: Tips Memilih Spons Cuci Piring yang Tepat dan Sesuai Peralatan Masak
Karena itu, merendam spons cuci piring di wastafel hampir tidak memiliki peluang tuntuk membuatnya tetap bersih.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ada 362 jenis bakteri, termasuk kuman patogen yang paling umum, ditemukan dalam spons cuci piring basah.
Studi pada 2017 yang diterbitkan dalam laporan ilmiah peer-revie menggambarkan spons sebagai "titik panas mikrobiologis" yang harus diganti setiap minggu.
Namun, bagaimana jika tidak ingin membuang spons setiap minggu?
Baca juga: Ingat, Ini Waktu Maksimal Penggunaan Spons Cuci Piring
Sebagai alternatifnya, Jennifer Quinlan, ahli mikrobiologi Universitas Drexel, Amerika Serikat, gunakan spons dengan bijak dan jangan pernah membersihkan bekas sisa daging mentah dengan satu spons yang sama. Pilih handuk kertas sebagai gantinya.
"Simpan spons di tempat yang bisa mengering seperti keranjang atau rak alih-alih wastafel untuk mengurangi bakteri," kata Reynolds.
Itu tidak akan menghilangkan semua kuman, tetapi paparan panas tinggi setidaknya membantu mengurangi jumlah kuman.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Mengganti Spons Cuci Piring?
Cara lain, Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan memasukkan spons basah ke microwave atau mesin pencuci piring selama satu menit untuk menjalankan siklus pengeringan setiap hari.
Bila spons cuci piring terlihat sudah tidak layak digunakan dan berbau, segera membuangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.