WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Minggu (9/2/2025) bahwa dia mulai kehilangan kesabaran dengan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas setelah melihat rekaman tentang kelompok perlawanan Palestina membebaskan sejumlah sandera Israel pada akhir pekan lalu. Trump membandingkan kondisi mereka yang dibebaskan itu dengan para penyintas Holocaust (pembantaian sistematis terhadap orang Yahudi oleh Nazi pada Perang Dunia Kedua).
Reaksi Trump saat melihat foto-foto ketiga sandera, yang tampak kurus saat dibebaskan pada Sabtu lalu, menimbulkan ketidakpastian baru mengenai nasib perjanjian gencatan senjata itu sebelum 76 sandera yang tersisa dibebaskan. Pernyataanya itu muncul beberapa hari setelah dia menyerukan relokasi warga Palestina dari wilayah kantong tersebut dan agar AS mengambil alih wilayah itu.
"Mereka tampak seperti para penyintas peristiwa Holocaust. Mereka berada dalam kondisi mengerikan. Mereka kurus kering," kata Trump kepada wartawan di atas pesawat Air Force One dalam perjalanan ke New Orleans untuk menghadiri Super Bowl (pertandingan kejuaraan tahunan Liga Sepak Bola Nasional di AS).
"Saya tidak tahu berapa lama kita bisa bertahan dengan situasi ini ... pada titik tertentu kita akan kehilangan kesabaran.... Saya tahu kita punya kesepakatan... mereka dilepaskan satu per satu... tetapi kondisi mereka benar-benar buruk," ujar Trump terkait sandera Israel.
Tiga sandera Israel yang yang dibebas pada Sabtu lalu itu adalah Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi, yang disandera dari Kibbutz Be'eri dalam serangan yang pimpin Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, serta Or Levy, yang diculik pada hari yang sama dari festival musik Nova. Mereka digiring oleh orang-orang bersenjata ke podium yang disediakan Hamas pada hari Sabtu sebelum dibebaskan dan diserahkan oleh mediator ke otoritas Israel.
Ketiga pria itu tampak dalam kondisi yang lebih buruk dibandingkan 18 sandera lainnya yang sebelumnya telah dibebaskan berdasarkan kesepaktan gencatan senjata yang disepakati pada 15 Januari, beberapa bulan setelah perang berlangsung. Banyak tahanan Palestina yang dibebaskan Israel kondisinya juga tampak kurus dan lemah.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Sabtu bahwa kondisi para sandera yang lemah itu mengejutkan dan akan segera ditangani. Sebagai pertukaran atas ketiga pria tersebut, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina pada hari yang sama.
Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia tetap berkomitmen agar AS membeli dan mengambil alih Gaza setelah warga Palestina meninggalkan atau dipindahkan dari wilayah tersebut. Dia mengulang pernyataan mengejutkan yang dia sampaikan pada 4 Februari saat kunjungan Netanyahu ke Washington. Dia mengatakan, negara-negara lain mungkin akan mengambil bagian dalam membangun kembali bagian-bagian Gaza.
“Sejauh menyangkut pembangunan kembali, kami mungkin akan menyerahkannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun bagian-bagiannya, pihak lain mungkin akan melakukannya, dengan pengawasan kami. Namun kami berkomitmen untuk memilikinya, menguasainya, dan memastikan Hamas tidak kembali.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.