WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif usai dilantik menjadi presiden pada Senin (20/1/2025).
Dalam perintah itu isinya mengenai bantuan AS di seluruh dunia. Terkait hal itu, Departemen Luar Negeri AS telah memerintahkan pembekuan pendanaan baru untuk hampir semua bantuan pembangunan luar negeri Amerika.
Diketahui, beberapa jam setelah menjabat pada Senin, Presiden Trump memerintahkan penghentian sementara selama 90 hari dalam proyek-proyek global yang didanai AS.
Baca juga: Kremlin: Putin Siap Bicara dengan Trump Terkait Perang di Ukraina
Tentu, hal itu masih menunggu tinjauan atas efisiensinya dan untuk memeriksa apakah proyek-proyek tersebut konsisten dengan kebijakan luar negerinya.
Arahan Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengecualikan pendanaan untuk program pangan darurat dan bantuan militer ke Israel dan Mesir.
Tetapi, masih harus dilihat apakah hal itu akan memengaruhi aliran bantuan militer AS yang vital ke Ukraina guna membantunya menangkis invasi Rusia, sebagaimana dikutip dari Sky News pada Sabtu (25/1/2025).
Pada Pemerintahan Joe Biden telah meningkatkan bantuan militer ke Ukraina sebelum ia meninggalkan jabatannya karena keraguan mengenai apakah Trump akan terus mendanai Kyiv.
Sekitar 3,85 miliar dolar AS (Rp 62 triliun) dalam pendanaan untuk pengiriman senjata mendatang ke Ukraina yang disahkan oleh Kongres AS.
Meski demikian, tidak jelas apakah Donald Trump akan memutuskan untuk membelanjakannya atau tidak.
Baca juga: Hari Ini Trump ke LA yang Dilanda Kebakaran, California Khawatir Ancaman Pendanaan Presiden
Sementara itu, AS juga memberikan lebih banyak bantuan luar negeri daripada negara mana pun di seluruh dunia dan menganggarkan sekitar 60 miliar dolar AS (Rp 970 triliun), atau 1 persen dari anggaran AS, pada 2023.
Pengabaian untuk program pangan darurat ini terjadi saat bantuan kemanusiaan melonjak ke Jalur Gaza menyusul gencatan senjata Gaza, dan di tengah kelaparan di Sudan yang dilanda perang.
Namun perintah tersebut telah dikritik oleh pejabat kemanusiaan karena tidak mengecualikan program kesehatan yang menyelamatkan jiwa seperti klinik dan program imunisasi.
Abby Maxman, kepala Oxfam America, memperingatkan penangguhan pendanaan dapat memiliki konsekuensi hidup atau mati bagi anak-anak dan keluarga di seluruh dunia.
"Dengan menangguhkan bantuan pembangunan asing, pemerintahan Trump mengancam kehidupan dan masa depan masyarakat yang sedang mengalami krisis, dan mengabaikan pendekatan bipartisan Amerika Serikat yang telah lama dianut terhadap bantuan asing yang mendukung orang-orang berdasarkan kebutuhan, terlepas dari politik," tambahnya.
Sementara itu, perintah dari Rubio yang disampaikan melalui kedutaan besar AS di seluruh dunia, mengatakan jeda tersebut masih diperlukan.
Yakni untuk memastikan penganggaran tidak diduplikasi, bisa efektif, dan konsisten dengan kebijakan luar negeri Presiden Trump.
Baca juga:
"Standar untuk peninjauan semua bantuan luar negeri diharapkan akan ditetapkan dalam bulan depan untuk memastikannya selaras dengan agenda kebijakan luar negeri Presiden Trump," jelas dia.
Peninjauan di seluruh pemerintah diharapkan akan selesai dalam waktu tiga bulan dan sebuah laporan akan dibuat untuk Rubio guna memberikan rekomendasi kepada Donald Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.