优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Perempuan Belum Dapat Menyelamatkan Harris di Pemilu AS 2024

优游国际.com - 07/11/2024, 10:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pada Pilpres AS 2024, Kamala Harris gagal mendapatkan dukungan dari banyak perempuan seperti yang diharapkannya.

Dari jajak pendapat yang dilakukan CNN menunjukkan bahwa Harris dari Partai Demokrat itu memiliki keunggulan delapan poin di antara pemilih perempuan, tetapi itu hampir setengah dari yang diraih Joe Biden empat tahun lalu.

Sedangkan di sisi lain, Donald Trump dari Partai Republik memiliki keunggulan 13 poin atas pesaingnya di kalangan pemilih laki-laki, dibandingkan dengan peningkatan delapan poin ketika ia menghadapi Biden pada 2020.

Baca juga: Biden Segera Beri Bantuan Miliaran Dollar ke Ukraina Sebelum Trump Dilantik

"Saya pikir ada harapan yang tinggi menjelang pemilihan tentang bagaimana perempuan akan memilih," kata Sabrina Karim, seorang profesor di Universitas Cornell, dikutip dari AFP pada Kamis (7/11/2024).

"Tetapi selalu penting untuk diingat bahwa perempuan bukanlah kelompok yang monolitik, kekhawatiran mereka beraneka ragam," imbuh Karim.

Jajak pendapat CNN menunjukkan dominasi Harris ada di kalangan pemilih perempuan kulit hitam. Sementara Trump lebih unggul di kalangan perempuan kulit putih.

"Fokus kuat kampanye Harris pada aborsi kemungkinan besar mendorong beberapa perempuan untuk memilih, tetapi satu isu saja tidak cukup untuk menarik berbagai macam perempuan untuk memilih Harris," jelas Karim.

Nathalie Feldgun, seorang pengacara di New York, mengatakan bahwa ia merasa sudah saatnya bagi Trump untuk kembali ke Ruang Oval (kantor resmi Presiden AS).

Ia mengatakan demikian karena telah diyakinkan oleh retorika anti-imigrasi yang keras dari Partai Republik.

Baca juga: Trump Menang Pilpres AS 2024, Ini Gambaran 4 Kasus Hukumnya?

Selain itu, ekonomi dan khususnya inflasi juga memainkan peran utama dalam pemilu AS 2024.

Di banyak rumah tangga AS, perempuan adalah pembelanja utama, dan merasakan tekanan saat harga barang-barang pokok melonjak.

"Saya punya lima anak, dan ekonomi selama tiga setengah tahun terakhir buruk," kata Tessa Bonet, seorang imigran berusia 51 tahun dari Guyana yang tinggal di New York, kepada AFP di rapat umum besar Trump di Madison Square Garden.

"Saya di sini untuk perubahan dan mata saya terbuka lebar. Trump bermaksud baik bagi kita seperti saya warga Amerika biasa," tutur dia.

Harris tidak menjadikan identitasnya sebagai perempuan kulit hitam yang juga keturunan Asia Selatan sebagai bagian utama dari kampanye.

Yakni ketika mengandalkan orang-orang seperti mantan ibu negara Michelle Obama, mantan anggota parlemen dari Partai Republik Liz Cheney atau selebritas seperti Beyonce untuk melakukannya untuknya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau