优游国际

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kamala Harris pada Kamis (26/9/2024) mengkritik sikap rivalnya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap Ukraina.

Harris menggambarkan Trump mempunyai kebijakan yang cenderung menyerah kepada Rusia. Wakil Presiden AS ini lantas mengatakan kepada Presiden Volodymyr Zelensky bahwa ia dapat mengandalkan dukungannya.

Dilansir dari Al Jazeera, di AS, Zelensky juga bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk mempresentasikan rencana kemenangannya.

Baca juga: Shigeru Ishiba Akan Jadi PM Baru Jepang Gantikan Fumio Kishida

Gedung Putih telah mengumumkan paket bantuan militer baru senilai hampir 8 miliar dollar AS untuk Kyiv yang sedang berjuang di medan perang pada tahun ketiga invasi Moskwa.

Kunjungan Zelensky telah dibayangi oleh perselisihan dengan kandidat presiden dari Partai Republik, Trump, yang menggarisbawahi bagaimana pemilihan umum AS pada bulan November dapat menjungkirbalikkan dukungan yang diterima Ukraina dari pendukung terbesarnya.

Harris tidak menyebut nama Trump, tetapi mengatakan bahwa ada beberapa pihak yang akan memaksa Ukraina untuk menyerahkan sebagian besar wilayah kedaulatannya dan menuntut Ukraina bersikap netral.

“Proposal-proposal ini sama dengan proposal yang diajukan oleh (Presiden Vladimir) Putin. Dan mari kita perjelas, itu bukan proposal untuk perdamaian. Sebaliknya, itu adalah proposal untuk menyerah,” katanya, dengan Zelensky di sisinya.

Dalam pertemuan terpisah di Ruang Oval dengan Zelensky, Biden berjanji bahwa Rusia tidak akan menang dalam perang yang dilancarkannya pada Februari 2022.

“Ukraina akan menang, dan kami akan terus mendukung Anda di setiap langkah,” kata Biden setelah berterima kasih kepadanya karena telah mempresentasikan apa yang disebut sebagai rencana kemenangan.

Mengenakan pakaian khas militernya, Zelensky menjawab bahwa negaranya sangat menghargai hal itu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-946 Serangan Rusia ke Ukraina: Kota di Ukraina Direbut | Bantuan Kurang

"Ukraina dan Amerika telah berdiri berdampingan," ujarnya.

Zelensky berusaha untuk mendapatkan dukungan untuk upaya perangnya saat Biden mencoba untuk mengunci bantuan untuk Ukraina, menjelang pemilihan umum AS pada tanggal 5 November.

Biden menjanjikan bantuan militer senilai hampir 8 miliar dollar AS pada Kamis, termasuk 5,5 miliar dollar AS yang akan disahkan sebelum habis masa berlakunya pada akhir tahun fiskal AS.

Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peningkatan bantuan keamanan untuk Ukraina akan membantu Ukraina memenangi perang.

Baca juga: Perempuan WNI Ditikam di Malaysia, Alami Luka Parah di Wajah, Perut, dan Bahu

Biden juga mengumumkan bahwa Washington akan memberikan Ukraina amunisi jarak jauh Joint Standoff Weapon dan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan para sekutu di Jerman pada bulan Oktober.