WEST PALM BEACH, KOMPAS.com - Ryan Wesley Routh, pria berusia 58 tahun yang hendak menembak Donald Trump saat bermain golf di West Palm Beach, Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS), telah ditangkap pada Minggu (15/9/2024).
Dikutip dari CNN, Routh adalah pembangun perumahan terjangkau yang bekerja sendiri di Hawaii.
Ia menyampaikan berbagai pendapatnya di media sosial tentang politik dan kejadian terkini, kadang-kadang juga mengkritik Trump.
Baca juga: Trump Jadi Target Penembakan Lagi, Kali Ini di Dekat Lapangan Golf
Contohnya, Routh menyatakan dukungan kuat untuk Ukraina dalam puluhan unggahan di media sosial X pada 2022. Dia mengaku bersedia mati dalam pertempuran. "Kita harus membakar Kremlin sampai rata dengan tanah," tulisnya.
"AKU BERSEDIA TERBANG KE KRAKOW DAN PERGI KE PERBATASAN UKRAINA UNTUK MENJADI RELAWAN DAN BERJUANG DAN MATI... Bisakah aku menjadi contoh? Kita harus menang," tulis Routh di X pada Maret 2022.
Sementara itu di Facebook, Routh tahun lalu mendorong orang-orang di luar negeri untuk berperang.
Ia pernah mencoba merekrut personel militer Afghanistan dalam serangkaian unggahan, dimulai pada Oktober 2023 dengan menampilkan dirinya sebagai penghubung rahasia untuk Pemerintah Ukraina.
“Tentara Afghanistan... Ukraina tampaknya mencari 3.000 tentara, jadi aku perlu semua tentara yang memiliki paspor mengirimiku fotokopi paspor untuk dikirim ke Ukraina,” tulisnya dalam bahasa Inggris dan Pashtun.
Baca juga: Trump Sedang Main Golf, Moncong Senapan Tiba-tiba Mengarah Kepadanya
Routh pun mengomentari penembakan terhadap Trump dalam kampanye di Kota Butler, Negara Bagian Pennsylvania, Juli 2024.
Dalam unggahannya, ia menandai akun Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris agar mereka membesuk para korban luka dari kampanye itu.
“Anda dan Biden harus membesuk orang-orang yang terluka di rumah sakit dari kampanye Trump dan menghadiri pemakaman petugas pemadam kebakaran yang tewas. Trump tidak akan pernah melakukan apa pun untuk mereka,” tulisnya untuk ditujukan kepada Harris.
Kemudian, dalam unggahannya di X pada April 2024, ia menandai akun kepresidenan Biden.
“(Biden) seharusnya disebut seperti KADAF. Keep America democratic and free (Jaga Amerika tetap demokratis dan bebas). Trump seharusnya menjadi MASA. Make Americans slaves again (Jadikan rakyat Amerika budak lagi). DEMOKRASI ada dalam pemungutan suara dan kita tidak boleh kalah,” tulisnya.
Sheriff Palm Beach County Ric Bradshaw dalam konferensi pers mengatakan, "Moncong senapan mencuat dari pagar dan langsung mengarah ke orang itu (Trump)."