NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang perempuan Amerika Serikat (AS) ditemukan dirantai di sebuah pohon hutan India bagian barat.
Awalnya, dia mengaku dirantai oleh suaminya agar dia mati di hutan karena kelaparan. Tetapi, kepada polisi dia juga mentakan bahwa ia sengaja mengikat dirinya sendiri.
Sebagaimana diberitakan The Independent Kamis (8/8/2024), Lalita Kayi Kumar (50) ditemukan oleh seorang penggembala sapi pada 27 Juli di hutan lebat di Sindhudurg, sekitar 450 km dari ibu kota keuangan India, Mumbai.
Baca juga: Gara-gara Selfie, Perempuan India Jatuh ke Jurang 30 Meter
Dia ditemukan terikat dan kurus setelah penggembala sapi mendengar seorang perempuan berteriak keras. "Dia berteriak seperti binatang," lapornya.
Kayi mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak makan atau minum selama beberapa hari. Dia sangat lemah sehingga dia tidak dapat berbicara dan menggunakan buku catatan untuk menuliskan apa yang ingin dia katakan.
Setelah dirawat di rumah sakit jiwa di Goa, wanita tersebut diduga menulis dalam sebuah pernyataan kepada polisi bahwa dia telah dirantai di hutan oleh suaminya dan dibiarkan mati tanpa makanan atau air.
"Suntikan untuk psikosis ekstrem yang menyebabkan rahang terkunci parah dan tidak bisa minum air apa pun. Butuh makanan lewat infus, 40 hari tanpa makanan di hutan," tulisnya, menurut The Indian Express.
"Suamiku mengikatku ke pohon di hutan dan berkata aku akan mati di sana," tutur dia.
Baca juga: Tanah Longsor di India Tewaskan 19 Orang, Jembatan Runtuh Evakuasi Terhambat
Namun, Kayi kini mengatakan bahwa dia belum menikah dan mengikat dirinya sendiri.
Inspektur polisi Sindhudurg Saurabh Agarwal mengeklaim perempuan tersebut menderita psikosis (gangguan jiwa) parah dan berhalusinasi saat pertama kali memberikan pernyataannya.
Kayi dilaporkan mengatakan kepada penyelidik bahwa dia membeli rantai dan kunci serta mengikat dirinya ke pohon karena dia tidak punya uang dan merasa stres karena visanya telah habis.
Akan tetapi, kondisinya membaik, kata Dr. Sanghamitra Phule, pengawas rumah sakit jiwa.
"Dia makan, jalan-jalan, dan juga berolahraga. Dia sedang menjalani perawatan dan kami juga memberinya beberapa nutrisi yang kurang dimiliki tubuhnya," katanya.
Dr. Phule mengatakan keluarga Kayi telah dilacak di AS dan dia berhubungan dengan mereka.
Setelah Kayi diselamatkan, polisi menemukan salinan paspor di tasnya yang menunjukkan bahwa dia adalah warga negara AS dari Massachusetts.