WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah menangkap dua pemimpin kartel Sinaloa yang berkuasa di Meksiko, termasuk salah satu pendiri kartel tersebut, atas tuduhan memimpin jaringan produksi dan perdagangan fentanil yang mematikan.
Jaksa Agung, Merrick Garland, mengumumkan dakwaan terhadap pemimpin kartel Ismael Zambada Garcia, yang dikenal sebagai “El Mayo”, salah satu pendiri kelompok tersebut, dan Joaquin Guzman.
Kedua orang tersebut menghadapi beberapa dakwaan di Amerika Serikat karena diduga memimpin operasi kriminal kartel tersebut.
Baca juga:
“Fentanil adalah ancaman narkoba paling mematikan yang pernah dihadapi negara kita,” kata Garland, seperti dilansir dari Guardian. “Kementerian Kehakiman tidak akan berhenti sampai setiap pemimpin, anggota, dan rekanan kartel yang bertanggung jawab atas peracunan masyarakat kita dimintai pertanggungjawaban.”
Penangkapan dilakukan di El Paso, Texas, pada Kamis (25/7/2024).
Dakwaan tersebut merupakan bagian dari tindakan keras terhadap para pemimpin kartel Sinaloa.
Tahun lalu, AS mendakwa lebih dari dua lusin anggota kartel Sinaloa, termasuk anak-anak gembong narkoba terkenal Joaquín “El Chapo” Guzman, dengan tuduhan memasok bahan kimia prekursor yang diperlukan untuk membuat fentanil.
Kartel Sinaloa, yang beroperasi di sekitar Sonoyta, sebuah kota di Meksiko yang berbatasan dengan Arizona, telah menyelundupkan jutaan pon obat-obatan terlarang, jutaan dollar AS, dan senjata di antara kedua negara, menurut Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (Ice).
Zambada mendirikan kartel Sinaloa bersama dengan Guzman, dan ia menghadapi beberapa dakwaan atas kejahatan yang berkaitan dengan perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir di Amerika Serikat.
Jaksa federal AS pada bulan Februari mendakwa Zambada dengan tuduhan konspirasi untuk memproduksi dan mendistribusikan fentanil.
Baca juga: Setelah Terjang Taiwan, Topan Gaemi Sambangi China, 290.000 Warga Dievakuasi
Penangkapan ini terjadi sebulan setelah AS mendakwa dua lusin orang, menuduh bankir bawah tanah China membantu kartel Sinaloa di Meksiko mencuci uang hasil penjualan narkoba senilai lebih dari 50 juta dollar AS.
Baca juga: Lebih Keras dari Biden, Kamala Haris Tekan Netanyahu Akhiri Penderitaan di Gaza
Penyelidikan tersebut mengungkapkan kemitraan antara rekan kartel Sinaloa dan sindikat kriminal China untuk mencuci uang narkoba, dengan mengeksploitasi permintaan warga negara China akan dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.