HANOI, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong tutup usia pada Jumat (19/7/2024). Trong yang dianggap pemimpin tertinggi Vietnam meninggal di usia 80 tahun.
Trong yang memimpin partai tersebut sejak 2011 meninggal karena usianya yang sudah tua dan menderita penyakit serius di sebuah rumah sakit militer di Hanoi.
Dikutip dari AFP pada Sabtu (20/7/2024), pengumuman itu disampaikan sehari setelah partai tersebut mengumumkan bahwa Trong akan menyerahkan kekuasaan kepada presiden negara itu atau mantan menteri keamanan publik, To Lam.
Baca juga: Operasional Olimpiade Paris Turut Kena Imbas Gangguan IT Global
Pada saat itu, partai tersebut mengatakan Trong akan fokus pada pengobatan untuk kondisi medis yang dirahasiakan.
Namun hal ini partai tersebut merujuk pada spekulasi lama mengenai kesehatan pemimpin Vietnam Nguyen Phu Trong.
Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai penyakit Trong pada hari Jumat, dan partai tersebut mengatakan mereka nantinya akan membuat pernyataan khusus mengenai penyelenggaraan pemakaman di tingkat nasional.
Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas
Diketahui, Trong adalah sekretaris jenderal partai pertama yang meninggal saat menjabat sejak kematian Le Duan, saudara seperjuangan Ho Chi Minh, pada tahun 1986.
Ia juga merupakan pemimpin pertama yang memegang tiga mandat berturut-turut sebagai ketua partai, setelah liberalisasi ekonomi pada 1986.
Presiden AS Joe Biden menyebut Trong sebagai seseorang yang juara dalam membina hubungan erat antara rakyat Amerika dan Vietnam.
Biden juga mengatakan kedua negara lebih aman karena persahabatan bilateral yang dibina oleh mendiang pemimpin tersebut.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Trong sebagai "teman sejati" bagi Rusia.
Baca juga: 6 Juta Warga Inggris Berisiko Terpapar Panas Ekstrem
Partai komunis China mengirimkan pesan belasungkawa kepada mitranya di Vietnam, sementara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengirimkan pesan serupa, menurut media pemerintah di negara-negara tersebut.
Rezim komunis Vietnam, yang berada di tengah-tengah perombakan total, telah mengalami serangkaian pergolakan dalam beberapa bulan terakhir.
Yakni dengan para menteri, pemimpin bisnis dan dua presiden semuanya tidak lagi aktif sebagai bagian dari kampanye anti-korupsi yang besar.
Pada hari Kamis, ketika Trong diumumkan menyerahkan tugasnya, politbiro menyerukan seluruh partai, rakyat dan tentara untuk memiliki kepercayaan mutlak pada kepemimpinan partai dan pengelolaan negara.
To Lam terpilih sebagai presiden pada Mei oleh parlemen Vietnam setelah pendahulunya dipaksa mengundurkan diri sebagai bagian dari upaya anti-korupsi.
Baca juga: Gangguan IT Skala Besar Timbulkan Kekacauan di Seluruh Dunia
Para analis mengatakan pada saat itu bahwa Lam, yang merupakan wakil ketua komite pengarah masalah antikorupsi, telah menggunakan penyelidikan untuk menjatuhkan saingan politiknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Tren
News
News
Tren
Tren
News
News
Tren
Tren
Prov
News
Bola