YERUSALEM, KOMPAS.com - Serangan Israel di Rafah, tempat lebih dari 900.000 warga Palestina mengungsi dalam tiga minggu terakhir, terus meluas meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) telah memerintahkan agar serangan itu dihentikan.
Pasukan Israel sebelumnya bergerak maju ke arah Rumah Sakit Kuwait di kota itu dan menghantam bangunan-bangunan tempat tinggal di sekitarnya
Terbaru, Israel menyebut perintah mengikat ICJ untuk segera menghentikan serangannya di Rafah sebagai hal yang keterlaluan dan menjijikkan.
Baca juga: ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza
Peringatan ICJ tak dihiraukan. Israel malah terus intensifkan serangan.
Laporan terbaru Al Jazeera menyebut, tank-tank dan pasukan Israel terus bergerak maju ke bagian tenggara Rafah dan bergerak menuju distrik barat kota yang padat penduduknya.
Ini seolah paradoks dengan sikap Israel yang menyebut tuduhan ICJ bahwa Israel melakukan genosida di Gaza sebagai hal yang tidak benar.
Buktinya, tank dan pasukannya terus bergerak.
Sebelumnya, kepala bantuan darurat PBB juga sempat mengatakan bahwa perang Israel di Gaza merupakan tragedi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan harus diakhiri.
Di sisi lain, Mesir setuju untuk mengizinkan bantuan PBB melalui penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) yang krusial setelah pasukan Israel menguasai jalur darat Rafah saat kelaparan menyebar ke seluruh Gaza yang dilanda perang.
Baca juga:
Kembali mengingatkan, sedikitnya 35.903 orang tewas dan 80.420 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Baca juga: Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...
Jumlah korban tewas di Israel yang direvisi akibat serangan Hamas adalah 1.139 orang, dengan puluhan lainnya masih ditawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.