Penulis: Sarah Zaman/VOA Indonesia
ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pakistan sedang dalam proses mendeportasi sekitar 1,7 juta orang Afghanistan yang tinggal di negara itu tanpa dokumen, kata Pelaksana tugas (Plt) Perdana Menteri Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar.
Islamabad menuding orang-orang Afghanistan itu terlibat dalam serangan teror baru-baru ini dan menuduh Pemerintah Taliban di Kabul tidak cukup bertindak memberantas militan anti-Pakistan.
Ketika ditanya apakah Pakistan lebih aman setelah pengusiran masal, Kakar mengatakan langkah itu bukan taktik kontraterorisme.
Baca juga: Mantan PM Pakistan Nawaz Sharif Kembali dari Pengasingan di London
“Kami ingin interaksi gerakan yang teregulasi dengan Afghanistan sebagai negara. Ini target utamanya,” kata Karkar dalam wawancara dengan VOA.
Komentar-komentar Karkar baru-baru ini yang merujuk kepada Pemerintah Taliban sebagai pemerintahan yang tidak sah, memantik kontroversi.
Kakar membantah Pakistan pernah menyokong Taliban Afghanistan dan menyangkal laporan-laporan bahwa pihaknya melindungi para pemimpin pemberontak saat itu. Dia menyebut laporan itu berlebihan.
“Ketika nanti kita harus memilih dan berkomitmen bersama kekuatan global dalam perang regional, kita harus memikirkan dan mempertimbangkan baik-baik sebelum menetapkan pilihan kita,” kata Karkar.
Dia mengeluhkan bahwa Pakistan disalahkan atas hasil perang 20 tahun, sedangkan pengorbanan manusia dan ekonomi tidak diakui.
Baca juga:
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.