优游国际

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Pertempuran antara pasukan Israel dan militan Hamas Palestina masih berlangsung di tujuh hingga delapan lokasi di seputaran Jalur Gaza pada Senin (9/10/2023).

"Kami masih bertempur. Ada antara tujuh sampai delapan tempat terbuka di seputaran Gaza (di mana) kami masih memiliki pejuang yang bertempur melawan pasukan Hamas," kata Juru Bicara Militer Israel Richard Hecht kepada para wartawan, dikutip dari AFP.

Pertempuran itu terjadi dua hari setelah kelompok militas Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Perang Hamas-Israel Capai 1.100 Orang

"Kami pikir kemarin kami akan memiliki kendali penuh. Saya harap kami akan melakukannya pada akhir hari ini," ungkap Hecht.

Sepanjang malam, Israel mengeklaim telah melakukan lebih dari 500 serangan udara dan artileri yang menargetkan kelompok militan Hamas dan Jihad Islam di daerah kantung pesisir itu.

Ribuan warga mengungsi

Terpisah, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu melaporkan, lebih dari 20.000 orang di wilayah Palestina terpaksa mengungsi akibat perang Hamas-Israel.

Salah satu warga yang mengungsi adalah Mahmud al-Sarsawi (68).

Dikelilingi oleh cucu-cucunya, ia terbaring di atas meja di koridor yang terhubung ke tabung oksigen di sebuah sekolah yang menjadi tempat perlindungan bom di Jalur Gaza yang terkepung.

Baca juga: Sederet Dampak Global Perang Hamas-Israel

“Kami semua datang ke sini untuk menghindari serangan udara Israel,” kata pria lanjut usia dari lingkungan Shujaiyya.

Dia menambahkan bahwa dirinya termasuk di antara sekitar 70 orang yang berlindung di gedung tersebut pada hari kedua dari serangan udara Israel.

“Situasinya sangat mengerikan, dan kami tidak punya pilihan selain mencari perlindungan,” ucap dia yang khawatir akan kehabisan oksigen.

Dia berlindung di salah satu dari 44 sekolah yang dikelola oleh UNRWA sebagai tempat penampungan.

Pembalasan serangan Hamas oleh Israel dilaporkan terjadi dengan cepat.

Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza yang dihuni sekitar 2,3 juta orang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya sempat memperingatkan warga di Gaza untuk berlindung.

“Saya mengatakan kepada rakyat Gaza: keluarlah dari sana sekarang, karena kami akan bertindak di mana pun dengan seluruh kekuatan kami,” katanya pada Sabtu malam.