ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pengadilan Pakistan memerintahkan pembebasan mantan PM Imran Khan dengan jaminan selama dua pekan.
Hal itu dikatakan oleh pengacara Khan pada Jumat (12/5/2023).
Sebelumnya, Imran Khan ditangkap pada Selasa (9/2/2023) dalam kasus penipuan tanah yang memicu protes maut dan perselisihan dengan militer.
Baca juga: Pengadilan Islamabad Berikan Jaminan pada Mantan PM Imran Khan
Penangkapan Khan yang dinyatakan tidak sah dan melanggar hukum oleh Mahkamah Agung sehari sebelumnya, telah memicu instabilitas di negara berpenduduk 220 juta itu.
Pada saat yang sama, Pakistan padahal sedang dilanda krisis ekonomi, dengan inflasi yang mencapai rekor, pertumbuhan yang lesu, dan pendanaan Dana Moneter Internasional (IMF) yang tertunda.
Khan menyambut baik putusan pengadilan.
Dia mengatakan pengadilan merupakan satu-satunya perlindungan Pakistan dalam menghadapi “hukum rimba”.
“Saya harus katakan bahwa saya mengharapkan ini dari peradilan kita, karena itu satu-satunya harapan yang tersisa – satu-satunya perbedaan tipis antara ‘republik pisang’ dan demokrasi adalah peradilan,” katanya kepada wartawan di kompleks pengadilan itu, dikutip dari Reuters.
Menjawab pertanyaan dari wartawan, Imran Khan mengaku tidak yakin bahwa badan keamanan negara telah menentangnya. Dia kemudian menyinggung posisi panglima militer Pakistan sangatlah berkuasa.
Baca juga:
“Satu orang di negara ini memutuskan apa pun dan itu terjadi, itu satu orang. Bukan badan keamanan, ini satu orang -panglima militer," ucap Khan, tanpa menyebutkan namanya.
Khan (70) adalah bintang kriket yang beralih menjadi politisi yang disingkirkan sebagai perdana menteri pada April 2022 dalam mosi tak percaya di parlemen.
Dia adalah pemimpin paling populer di Pakistan menurut berbagai jajak pendapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.