KINSHASA, KOMPAS.com - Ledakan bom di sebuah gereja di bagian timur Republik Demokratik Kongo menewaskan sedikitnya lima orang pada Minggu (15/1/2023).
Juru bicara militer Republik Demokratik Kongo, Antony Mualushayi, mengatakan "aksi teroris" itu terjadi di sebuah gereja Pantekosta di Kota Kasindi, Provinsi Kivu Utara yang berbatasan dengan Uganda.
Mualushayi kemudian mengatakan kepada wartawan, bahwa setidaknya lima mayat telah dibawa ke kamar mayat setelah ledakan itu.
Baca juga: Banjir Landa Ibu Kota Republik Demokratik Kongo, 100 Penduduk Tewas
Dia menyebut, jumlah tersebut adalah jumlah korban tewas sementara.
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat sipil setempat, Joel Kitausa, menyebutkan jumlah korban tewas delapan orang dan mengatakan 27 orang lainnya terluka.
Kantor berita AFP melaporkan, belum jelas siapa yang melakukan serangan itu.
Mualushayi mengatakan, bahwa satu tersangka yang merupakan seorang warga Kenya, telah ditangkap.
Kementerian Komunikasi Republik Demokratik Kongo mengatakan di media sosial, serangan itu tampaknya dilakukan oleh kelompok Pasukan Demokratik Sekutu (ADF).
ADF diklaim kelompok Negara Islam sebagai afiliasinya di Afrika Tengah.
ADF aktif di wilayah Kasindi.
Baca juga: Pesawat Hilang 3 Hari Ditemukan di Taman Nasional DR Kongo, Nasib Penumpang Tidak Diketahui
Mereka pernah dituduh membantai ribuan warga sipil Kongo dan melakukan serangan bom di Uganda.
ADF telah menanam bom di kota-kota di Kivu Utara pada masa lalu.
Sejak 2021 operasi militer gabungan Kongo-Uganda telah menargetkan ADF di Kivu Utara dan provinsi tetangga Ituri.
Lebih dari 120 kelompok bersenjata berkeliaran di DRC timur yang kaya mineral, banyak di antaranya merupakan warisan perang regional yang berkobar pada pergantian abad ke-21.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.