ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Benarkah Taiwan Pernah Jadi Bagian dari China Selama 1.800 Tahun?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 29/10/2022, 16:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sumber

Penulis: VOA Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - Kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian teritorinya, pada tanggal 2 Agustus memicu kemarahan Beijing.

Kunjungan singkatnya ke Taipei dalam rangkaian kunjungan ke Asia tidak menghiraukan ancaman “konsekuensi” yang diutarakan Beijing. Pelosi mengatakan ia ingin menunjukkan tekad AS untuk “mempertahankan demokrasi” di Taiwan.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.REUTERS via VOA INDONESIA Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
AS punya , di mana Washington mengakui pemerintahan komunis di Beijing sebagai “satu-satunya pemerintah China yang legal” tapi membiarkan status Taiwan yang tidak jelas dan hanya “mengakui” klaim Beijing bahwa Taiwan bagian dari China.

Baca juga:

Pada 4 Agustus, Washington Post mempublikasikan op-ed Duta Besar China untuk AS, Qin Gang, yang berjudul “Kenapa China berkeberatan dengan kunjungan Pelosi ke Taiwan.” Op-ed ini menggarisbawahi pernyataan Beijing tentang Taiwan dan mengeluarkan klaim yang keliru ini:

“Taiwan tidak terpisahkan dari teritori China selama 1.800 tahun.”

Tidak benar.

Pernyataan ini berdasarkan kontak pertama antara China dan Taiwan yang tercatat pada 230 SM, ketika seorang kaisar China mengirimkan tim ekspedisi dari China daratan untuk mengeksplorasi pulau tersebut.

Eksplorasi ini tidak menjadikan Taiwan berada di bawah kekuasaan China.

Ekspedisi ini digambarkan dalam “Catatan Tiga Kerajaan”, teks tentang sejarah China pada periode 220-280 SM. Catatan mengenai kedua pulau tersebut berisi:

“Pada 230 SM, (Sun Quan, Lord of Wu, satu dari tiga kerajaan itu) memerintahkan Jenderal Wei Wen dan Jenderal Zhuge Zhi untuk memimpin 10.000 tentara untuk menjelajahi Yizhou dan Danzhou lewat laut … Danzhou … terletak sangat jauh dan tidak bisa dicapai, tapi mereka membawa ribuan orang dari Yizhou.”

Sejarawan masih memperdebatkan lokasi pasti Yizhou dan Danzhou. Sebagian besar yakin Yizhou adalah Taiwan dan Danzhou mungkin terletak di Jepang.

Menurut “Cambridge History of China”, Sun Quan, yang mendeklarasikan dirinya sebagai Kaisar Wu pada 229, mencari “peluang untuk memperluas kekaisarannya.” Dan misi yang melibatkan 10.000 orang itu adalah salah satu dari ekspedisi yang ia perintahkan.

Namun usaha ini tidak terlalu berhasil: keuntungan yang didapat dari Taiwan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan,” menurut Cambridge.

“Tidak ada hasil dari ekspedisi itu,” tulis John Sullivan, mantan Pejabat Luar Negeri Angkatan Darat AS untuk China, yang juga seorang ahli teks militer China kuno. “Tidak ada pangkalan permanen yang didirikan atau perdagangan berkelanjutan atau misi diplomatik.”

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau