RATU Elizabeth II telah dimakamkan. Prosesi pemakamannya menyita perhatian bukan saja warga Inggris, tetapi juga masyarakat di seluruh dunia.
Saat Ratu meninggal, kebetulan penulis sedang berada di London, dan kabar berpulangnya Ratu Elizabeth II terinfo saat makan siang di restoran Timur Tengah di pusat kota London.
Penulis dan beberapa teman termasuk beberapa pemimpin redaksi media ternama, memang tengah memenuhi undangan BBC London, untuk membahas berbagai hal khususnya terkait media di era transformasi digital.
Penulis juga sempat berbincang dengan Duta Besar RI di London, Dr. Desra Percaya, di sela kesibukannya, termasuk melayani wawancara jarak jauh dengan RRI terkait berita meninggalnya Ratu.
Ratu memiliki pengaruh besar di Inggris. Pemberitaan tanpa henti, tutupnya tempat-temnpat hiburan, terpengaruhinya jadwal pertandingan sepak bola, dan tumpahan orang di sekitar Buckingham menunjukan hal itu.
Beberapa jam sebelum berita duka, waktu itu background portal BBC News sudah black color, membuat orang bertanya-tanya ada berita duka apa.
Orang hanya bisa menduga-duga, karena Ratu yang sangat dicintai rakyatnya itu beberapa hari sebelumnya, masih menerima Perdana Menteri baru Inggris Liz Truss.
Selesai meeting di kantor pusat BBC, kami menuju Istana Buckingham. Kendaraan tidak bisa masuk ke jalan akses Istana karena sudah ditutup.
Banyak orang berkerumun dan antre untuk mempersembahkan bunga duka di gerbang pagar Buckingham.
Gerimis yang tiba-tiba berubah menjadi hujan cukup deras, tidak menjadi hambatan, baik bagi pasukan berkuda maupun para pengunjung yang semakin banyak, tetapi tetap tertib.
TV di kamar hotel malam itu, penulis hidupkan sampai pagi. Siaran BBC tampak sepenuhnya tentang Ratu dan tidak ada berita lain.
Di Oxford Street juga terpampang layar digital raksasa menampilkan foto ratu yang tampak anggun dan berwibawa.
Cerita tentang Ratu dan Buckingham di negara monarki konstitusional Britania Raya itu memang ibarat magnet.
Satu hal menarik yang sering luput adalah realitas kedekatan Istana Buckingham dengan para musisi Inggris.
Semua orang memang paham kalau Inggris adalah gudangnya musisi dunia dan sangat menghargai hak cipta