优游国际

Baca berita tanpa iklan.

CEO di India "Disidang" Warganet setelah Sarankan Kerja 18 Jam Sehari

优游国际.com - 03/09/2022, 14:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Seorang CEO India telah dikecam secara online karena posting LinkedIn-nya.

Dilansir Khaleej Times, dia menyarankan anak berusia 22 tahun untuk bekerja selama 18 jam sehari selama 4 hingga 5 tahun pertama karier mereka.

Dalam posting aslinya, Shantanu Deshpande, CEO dan pendiri Bombay Shaving Company menyebut bahwa ini adalah kewajiban.

Baca juga: Pilot Mogok Kerja, 800 Penerbangan Lufthansa Batal, 13.000 Penumpang Terdampak

"Ketika Anda berusia 22 tahun dan baru dalam pekerjaan Anda, lemparkan diri Anda ke dalamnya. Makanlah dengan baik dan tetap bugar, tetapi luangkan waktu 18 jam sehari untuk setidaknya 4-5 tahun," ujarnya.

"Saya melihat banyak anak muda yang menonton konten acak di mana-mana dan meyakinkan diri mereka sendiri bahwa keseimbangan kehidupan kerja, menghabiskan waktu bersama keluarga, peremajaan bla bla itu penting. Memang, tapi tidak sedini itu. Sedini itu, adalah kerjamu," tambahnya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa upaya yang dilakukan orang untuk 5 tahun pertama karir mereka membawa mereka untuk sisa itu.

"Ambil di dagu dan tanpa henti. Anda akan jauh lebih baik untuk itu," tutupnya.

Baca juga: Putin Permudah Izin Tinggal dan Kerja Warga Ukraina di Rusia

Postingan tersebut mendapat ribuan komentar, sebagian besar mengkritik pesan tersebut.

Para komentator mengeluh bahwa Deshpande mempromosikan praktik kerja beracun, di negara yang dilanda kelelahan profesional muda di sektor korporasi, menurut media lokal.

Beberapa orang bertanya apakah Deshpande bersedia membayar orang-orang muda yang bekerja lembur.

"Perbudakan dihapuskan di India," tulis pengguna di bawah postingan tersebut.

"Organisasi dan bos seperti Anda yang menciptakan budaya kerja beracun," komentar lainnya.

Baca juga: Kerja Sama Ekonomi Turkiye-Rusia Meningkat, Apa Kabar Sanksi Barat?

Orang-orang juga menunjukkan bahwa 18 jam hari kerja ditambah waktu perjalanan meninggalkan cukup waktu untuk mendapatkan tidur yang mereka butuhkan.

Deshpande kemudian mengedit posting untuk mengatakan bahwa dia tidak bermaksud 18 jam hari kerja secara harfiah, dan menggunakan angka itu hanya untuk menekankan perlunya didedikasi untuk pekerjaan.

Menanggapi komentar tentang budaya kerja beracun, dia mengatakan bahwa komentator dipersilakan untuk berbicara dengan karyawan di perusahaannya untuk memverifikasi sendiri budaya kerja yang dipromosikan CEO.

Baca juga: Chile Akan Kurangi Waktu Kerja Pegawai 5 Jam Seminggu

Deshpande lantas memposting apa yang dia katakan akan menjadi posting terakhirnya di LinkedIn.

Dia meminta maaf karena menyakiti sentimen publik. Dia juga mengatakan bahwa netizen yang marah telah menghubungi orang tuanya dan memanggilnya "pemilik budak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Internasional
China Kuasai Terumbu Karang Dekat Pangkalan Militer Filipina, Ketegangan Memanas

China Kuasai Terumbu Karang Dekat Pangkalan Militer Filipina, Ketegangan Memanas

Global
9 Orang Tewas akibat Mobil Tabrak Kerumunan di Kanada

9 Orang Tewas akibat Mobil Tabrak Kerumunan di Kanada

Global
Hari Ini Israel Serang Gaza, 8 Orang Tewas Termasuk Remaja 17 Tahun

Hari Ini Israel Serang Gaza, 8 Orang Tewas Termasuk Remaja 17 Tahun

Global
Foto Makam Paus Fransiskus Dirilis, Setangkai Mawar Putih di Atas Batu Nisan

Foto Makam Paus Fransiskus Dirilis, Setangkai Mawar Putih di Atas Batu Nisan

Global
Setelah Pemakaman Paus Fransiskus, Konklaf Menjadi Fokus Dunia

Setelah Pemakaman Paus Fransiskus, Konklaf Menjadi Fokus Dunia

Global
Mobil Tabrak Kerumunan di Kanada Tewaskan Beberapa Orang

Mobil Tabrak Kerumunan di Kanada Tewaskan Beberapa Orang

Global
UPDATE Ledakan Pelabuhan Iran: 25 Orang Tewas, 800 Terluka

UPDATE Ledakan Pelabuhan Iran: 25 Orang Tewas, 800 Terluka

Global

Internasional
Usai Bertemu Zelensky di Vatikan, Trump Kritik Keras Serangan Rusia

Usai Bertemu Zelensky di Vatikan, Trump Kritik Keras Serangan Rusia

Global

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau