优游国际

Baca berita tanpa iklan.

China Ungkap Dampak Covid-19 bagi Kehidupan Masyarakatnya: Memperburuk Tingkat Kelahiran dan Pernikahan

优游国际.com - 23/08/2022, 16:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber

BEIJING, KOMPAS.com - Komisi Kesehatan Nasional China mengungkap dampak Covid-19 terhadap kehidupan masyarakatnya, yang mempengaruhi tingkat pernikahan dan kelahiran negara itu.

"Banyak wanita terus menunda rencana mereka untuk menikah atau memiliki anak," kata komisi itu kepada kantor berita Reuters pada Senin (22/8/2022).

Kondisi ini menjadi sorotan Beijing, mengingat beberapa tahun terakhir tingkat pernikahan dan kelahiran China sudah terus turun karena tingginya biaya pendidikan dan pengasuhan anak.

Baca juga: China Mewajibkan Tes PCR untuk Ikan dan Kepiting di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 Terbaru

Para ahli demografi China juga mengatakan bahwa strategi "nol-Covid" China, yang berupaya segera membasmi wabah apa pun dengan kontrol ketat pada kehidupan orang-orang, mungkin telah menyebabkan kerusakan mendalam dan tetap pada keinginan mereka untuk memiliki anak.

“Virus corona juga memiliki dampak yang jelas pada perencanaan pernikahan dan kelahiran beberapa orang,” kata komisi itu.

Komentar itu dikirim ke Reuters melalui faks pada Senin (22/8/2022) malam sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang topik tersebut sebagaimana dilansir dari

Badan tersebut menambahkan bahwa perkembangan ekonomi dan sosial yang cepat juga telah menyebabkan "perubahan besar".

Itu menyoroti pengaruh orang-orang muda yang memilih pindah ke daerah perkotaan, lebih menggunakan banyak waktu untuk pendidikan, dan adanya tuntutan tinggi lingkungan kerja.

Baca juga: Populasi Seoul Terus Menurun, Kenapa Warga Korea Selatan Enggan Tinggal di Ibu Kota dan Apa Dampaknya?

Baca juga: Anda Belum Terinfeksi Covid-19? Ini Kemungkinan Penyebabnya Menurut Ahli Australia

Baca juga: India Akan Menyalip Populasi China pada 2023, Jadi Negara Berpenduduk Terbanyak

Kelahiran baru di China akan turun ke rekor terendah tahun ini, menurut ahli demografi.

Diperkirakan kondisinya bisa turun di bawah 10 juta dibandingkan dengan 10,6 juta bayi tahun lalu, yang sudah 11,5 persen lebih rendah dari pada 2020.

China memiliki tingkat kesuburan 1,16 pada 2021, salah satu tingkat terendah di dunia dan di bawah tingkat 2,1 yang menurut OECD diperlukan untuk populasi yang stabil.

Setelah memberlakukan kebijakan satu anak dari 1980 hingga 2015, China telah mengakui bahwa populasinya berada di ambang penyusutan. Ini berpotensi menjadi titik krisis, yang akan menguji kemampuannya untuk membayar dan merawat penduduk dengan usia tua.

Untuk mengatasi masalah ini, otoritas nasional dan provinsi selama setahun terakhir telah memperkenalkan langkah-langkah seperti keringanan pajak, cuti hamil yang lebih lama, peningkatan asuransi kesehatan, subsidi perumahan, dan uang tambahan untuk anak ketiga.

Baca juga: Fakta Apakah Xi Jinping Sudah Divaksinasi Covid-19 Masih Jadi Misteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau