WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menjelang pemilihan Israel pada Maret 2020, presiden AS saat itu Donald Trump saat itu ingin secara terbuka mendukung saingan politik utama mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Benny Gantz.
Dilansir Axios, Jared Kushner, menantu Trump dan penasihat senior saat itu di Gedung Putih, menulis hal ini buku barunya.
Lalu mengapa hal ini penting?
Baca juga: Hubungan Israel-Rusia Retak, Netanyahu Salahkan PM Israel
Pernyataan Kushner adalah bukti lebih lanjut tentang betapa buruknya hubungan antara mantan presiden AS dan mantan perdana menteri Israel pada saat itu.
Dia juga menunjukkan betapa antusiasnya Trump terhadap Gantz setelah pertemuan Oval Office mereka pada 27 Januari 2020, sehari sebelum Trump merilis rencana perdamaiannya untuk konflik Israel-Palestina.
Kushner menulis dalam “Breaking History,” pada 23 Agustus lalu, bahwa alasan frustrasi Trump pada saat itu adalah pidato Netanyahu pada upacara pembukaan rencana tersebut.
Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL JUNI 2021: 100 Tahun Partai Komunis China | Benjamin Netanyahu Lengser
Trump lantas mengumumkan rencana dukungannya beberapa minggu sebelum pemilihan ketiga berturut-turut di Israel.
Kushner menulis bahwa sebelum upacara, dia memberi tahu Duta Besar Israel saat itu Ron Dermer bahwa Netanyahu harus memberikan pidato yang “singkat dan di atas politik hari ini.”
Namun selama pidatonya, Netanyahu mengumumkan bahwa dia akan mencaplok Lembah Yordan dan semua pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Hal ini mengejutkan Trump dan Kushner karena itu bukan sesuatu yang telah ditandatangani oleh presiden AS.
Baca juga: Haim Geron, Saksi Kasus Korupsi Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Kushner menjelaskan bagaimana setelah upacara, dia berjalan dengan Trump kembali ke Ruang Oval.
Trump lalu menyatakan kekecewaannya atas pernyataan Netanyahu.
"Saat dia memberikan pidato kampanye, saya merasa kotor," kutip Kushner ketika Trump memberitahunya.
Dia menulis bahwa sehari setelah pertemuan Trump dengan Gantz, mantan kepala staf Jenderal dan IDF, Trump memuji saingan politik Netanyahu itu dan mengatakan dia sangat menyukainya.
Baca juga: Netanyahu Diminta Kembalikan Lusinan Hadiah Mahal yang Diterima Saat Jadi PM Israel
Kushner mengklaim dalam buku itu bahwa sesaat sebelum pemilihan Israel pada Maret 2020, Trump bertanya kepadanya "apakah dia harus mengambil langkah yang tidak biasa untuk mendukung Gantz."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.