优游国际

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan pada Minggu (10/7/2022) menduga Korea Utara menembakkan beberapa peluncur roket.

Militer Korea Selatan mendeteksi adanya lintasan penerbangan yang diduga ditembakkan dari artileri Korea Utara, kata Kepala Staf Gabungan Seoul dikutip dari kantor berita AFP.

"Militer kami melihat lintasan penerbangan yang diduga beberapa peluncur roket Korea Utara dari sekitar pukul 18.21-18.37 hari ini," kata Kepala Staf Gabungan dalam pesan teks kepada wartawan.

"Militer kami memperkuat pengawasan dan kewaspadaan, dan mempertahankan kesiapan menyeluruh sambil menjaga kerja sama erat AS-Korea Selatan," tambahnya tanpa rincian lebih lanjut.

Baca juga: Korut Tuduh AS Ciptakan NATO Asia demi Gulingkan Kim Jong Un

Namun, otoritas Korea Selatan tidak mengungkapkan berapa banyak lintasan yang terdeteksi secara total.

Kantor Keamanan Nasional Kepresidenan Korea Selatan kemudian mengadakan pertemuan mengenai penembakan Korea Utara, dan mengatakan bahwa pihaknya memantau dengan seksama situasi jika ada peluncuran tambahan oleh Pyongyang.

Korea Utara tahun ini melakukan serangkaian uji coba senjata yang melanggar sanksi, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua pada jarak penuh untuk kali pertama sejak 2017.

Para pejabat Washington dan Seoul juga memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap melakukan uji coba nuklir ketujuhnya. Amerika Serikat memperingatkan, mereka akan menanggapi dengan cepat dan kuat jika itu terjadi.

Baca juga:

• AS dan Korsel Waswas Korut Bisa Uji Coba Nuklir Kapan Saja
• Korut Bahas Penugasan Tambahan Unit Tentara Garis Depan, Berencana Serang Korsel?
• Korut Luncurkan 8 Rudal Balistik, Korsel dan AS Siap Siaga

Bulan lalu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup mengatakan bahwa Seoul akan memperkuat kemampuan pertahanannya, serta kerja sama keamanannya dengan Washington dan Tokyo untuk melawan ancaman nuklir dari Pyongyang.

Sebanyak enam pesawat tempur F-35A unggulan AS tiba di Korea Selatan minggu lalu untuk latihan sekutu 10 hari yang berlangsung hingga 14 Juli. Ini merupakan distribusi publik pertama pesawat tempur siluman Amerika di Korsel sejak akhir 2017.

Baca juga: