PARIS, KOMPAS.com - Gelombang panas yang datang lebih awal di Perancis dan Spanyol dapat semakin menekan tanaman gandum.
Ini meskipun penurunan suhu dan hujan di seluruh wilayah bulan ini akan mencegah kerugian panen yang besar
Analis dan petani, dilansir Reuters, menyebut bahwa setiap penurunan hasil dapat menyebabkan kekhawatiran di pasar, yang masih berusaha mengimbangi gangguan terhadap pasokan dari Ukraina yang dilanda perang.
Sebagian besar analis telah mengantisipasi produksi gandum yang lebih rendah di Uni Eropa tahun ini setelah rekor panen tahun 2021 di Rumania dan Bulgaria dan setelah musim semi yang kering, termasuk pada produsen utama Perancis.
Suhu di Perancis mencapai 40 derajat Celcius (104 derajat F) secara lokal pada hari Kamis (16/6/2022) mendekati tingkat yang terlihat di Spanyol dalam seminggu terakhir.
"Ini risiko ekstra mengingat kita keluar dari musim semi yang kering," kata Aurelien Blary, analis tanaman di Strategie Grains.
"Akan ada beberapa kehilangan lebih lanjut dari potensi hasil."
Baca juga: Ukraina Sebut Lukashenko Minion-nya Putin, Ogah Ekspor Gandum Lewat Belarus
Gelombang panas menjadi ancaman terbesar di Perancis tengah, di mana tanaman berada dalam tahap akhir pengisian biji-bijian.
Hal itu bisa memperburuk variasi hasil setelah hujan awal Juni membantu beberapa tanaman, tetapi toh tetap melewatkan beberapa zona kering.
"Situasinya sangat bervariasi. Dengan badai baru-baru ini, Anda memiliki satu desa yang basah kuyup dan yang berikutnya tidak sama sekali," kata Francois Jacques, wakil sekretaris jenderal kelompok petani gandum Prancis AGPB.
Tak hanya itu, musim panas dapat memperburuk perkiraan penurunan produksi gandum tahun ini di Spanyol dan juga di Italia.
Baca juga: India Larang Ekspor Gandum, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia dan Global?
Di Rumania, Menteri Pertanian Adrian Chesnoiu mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa cuaca buruk dan biaya produksi yang lebih tinggi akan mendorong panen di bawah tingkat produksi tahun lalu sebesar 11,3 juta ton.
Namun dia mengatakan negara itu akan memiliki volume yang cukup untuk diekspor.
Di Bulgaria, yang sama seperti ekspor Rumania melalui Laut Hitam, diperkirakan turun dari 7,1 juta ton tahun lalu meski hujan baru-baru ini akan membantu membatasi penurunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.