WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dalam empat hari sejak Jumat (3/6/2022) hingga Senin (6/6/2022) terjadi 300 penembakan yang tercatat di Amerika Serikat (AS), dengan 124 korban tewas dan 325 orang luka-luka.
Seorang guru sekolah Philadelphia, seorang remaja Arizona, dan seorang polisi Chicago termasuk di antara ratusan orang yang terkena tembakan selama akhir pekan itu.
Data tersebut diungkap oleh GunViolenceArchive.org, organisasi nirlaba di Washington DC yang melacak penembakan.
Baca juga: Kenapa di Amerika Banyak Penembakan Saat Musim Panas? Ini 3 Sebabnya
Maraknya kekerasan akhir pekan lalu datang menyusul serangkaian penembakan massal di Uvalde, Texas; Buffalo, New York; dan Tulsa, Oklahoma, memicu kembali perdebatan tentang pembatasan ketat kepemilikan senjata yang ditentang keras oleh para pendukung hak-hak senjata.
Setelah penembakan akhir pekan, wali kota beberapa kota besar AS menyuarakan rasa frustrasi mereka atas dampak kekerasan terhadap warganya.
"Saya lelah berdiri di depan Anda berbicara tentang senjata dan jenazah," kata Wali Kota Chattanooga Tim Kelly kepada wartawan pada konferensi pers Minggu (5/6/2022), beberapa jam setelah dua orang tewas dan 14 terluka dalam penembakan di sebuah kelab malam di kotanya.
"Lonjakan kekerasan senjata yang kita lihat di seluruh negeri dan di sini di Philadelphia membuat saya tidak hanya patah hati, tetapi juga marah," kata Wali Kota Philadelphia Jim Kenney pada Minggu (5/6/2022), sehari setelah tiga orang tewas dan 12 terluka akibat penembakan di bar yang ramai di distrik South Street.
"Kami melihat nyawa hilang tanpa alasan dan mereka yang terluka dalam kekerasan senjata yang menghebohkan, kurang ajar, dan tercela lainnya," tambah Kenney, dikutip dari Reuters.
Baca juga:
Pada Senin (6/6/2022), sebagai tanggapan atas kekerasan senjata, Gubernur New York Kathy Hochul menandatangani 10 RUU pengendalian senjata menjadi undang-undang.
Para anggota parlemen di Washington DC juga mempertimbangkan beberapa tindakan pengendalian senjata, tetapi undang-undang senjata federal yang baru menghadapi penentangan keras dari Partai Republik, terutama di Senat.
"Perubahan harus terjadi sekarang," kata Wali Kota Phoenix Kate Gallego dalam twit setelah gadis berusia 14 tahun tewas dan delapan lainnya terluka dalam penembakan di sebuah mal pada Sabtu (4/6/2022).
Akhir pekan lalu juga ada polisi yang ditembak di Baltimore dan Chicago. Pada Minggu (5/6/2022) sore di South Side Chicago, seorang polisi terluka saat pemberhentian lalu lintas, menjadi petugas kedua yang terluka oleh tembakan di daerah itu dalam empat hari terakhir.
"Berapa banyak polisi dan warga yang harus menjadi korban kekerasan senjata sebelum kita bertindak?" keluh Wali Kota Chicago Lori Lightfoot setelah penembakan.
Baca juga: Pelaku Penembakan RS Tulsa AS Bunuh Dokter Bedah yang Buat Dia Sakit Punggung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.