BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping bersedia untuk memperkuat dan memperluas hubungan bilateral dengan Zambia.
Hal itu disampaikan Xi kepada Presiden Zambia Hakainde Hichilema melalui sambungan telepon pada Selasa (31/5/2022).
Xi menuturkan, sepanjang 2021, hubungan China dan Zambia telah mempertahankan momentum positif, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Selain Kaget Kas Kosong, Presiden Zambia Sebut Utang Negaranya Lampaui Rp 181 Triliun
Dia menambahkan bahwa Beijing akan mempromosikan masuknya lebih banyak produk Zambia ke pasar China, terutama barang-barang pertanian berkualitas tinggi.
Xi juga menuturkan bahwa China akan memperkuat kerja sama pengendalian epidemi dengan Zambia.
Melalui halaman Facebook resminya, Hichilema juga mengunggah pernyataan mengenai pembicaraannya dengan Xi.
“Kami membahas potensi kerja sama yang lebih besar dan kemitraan yang saling menguntungkan, peluang investasi berlimpah yang ditawarkan Zambia, dan komitmen bersama kami untuk bekerja sama mengatasi dan menyelesaikan masalah utang,” kata Hichilema.
Baca juga: Baru Menjabat, Presiden Zambia Kaget Kas Negara “Kosong” karena Korupsi Besar-besaran
Pada 2020, Zambia menjadi negara pertama yang gagal bayar utang di era Covid-19.
Pada akhir 2021, utang luar negerinya mencapai 17,27 miliar dollar AS, di mana China memegang 5,78 miliar dollar AS dari jumlah tersebut.
Pada Sebtember 2021, beberapa hari setelah menjabat, Hichilema sempat terkejut dengan parahnya korupsi negaranya saat mengetahui kas negara kosong.
Kala itu, Hichilema mengaku defisit keuangan Zambia rupanya jauh lebih besar daripada yang dia bayangkan.
Baca juga: Presiden Pertama Zambia Kenneth Kaunda Meninggal di Usia 97 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.