KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina terus datang dari berbagai sisi, meskipun mengatakan telah mengalihkan fokusnya ke timur negara itu.
Rusia meluncurkan serangannya pada 24 Februari 2022 dini hari, tetapi lebih dari empat minggu perang, medan perang tetap "sebagian besar statis" di Ukraina utara, menurut Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) dilansir dari BBC.
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Indonesia Tidak Depak Rusia dari KTT G20 | Pesawat China Eastern Airlines Jatuh
Moskwa terus mengandalkan amunisi yang diluncurkan dari dalam wilayah udara Rusia, untuk mengurangi paparan pesawat mereka terhadap pertahanan udara Ukraina.
PBB melaporkan lebih dari 3,7 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia sebulan lalu.
Sekitar 90 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. PBB memperkirakan bahwa 6,5 juta orang lainnya menjadi pengungsi internal.
Ukraina meminta Palang Merah untuk tidak membuka kantor yang direncanakan di Rostov-on-Don Rusia. Langkah itu diharap akan melegitimasi "koridor kemanusiaan" Moskwa dan penculikan serta deportasi paksa warga Ukraina.
Baca juga: Palang Merah Internasional Bantah Bantu Evakuasi Paksa Warga Ukraina ke Rusia
Rusia menyerang sasaran militer di kota Lviv, Ukraina barat dengan rudal jelajah presisi tinggi, kata kementerian pertahanan Rusia, Minggu (27/3/2022).
Serangan Moskwa dengan rudal jarak jauhnya juga menyasar depot bahan bakar yang digunakan oleh pasukan Ukraina di dekat Lviv.
Sementara rudal jelajah digunakan untuk menyerang sebuah pabrik di kota yang digunakan untuk memperbaiki sistem anti-pesawat, stasiun radar dan tank.
A chemical smell lingered in the air early on Sunday as firefighters in Lviv sprayed water on a burned section of an oil facility hit in the attack.
The fire was contained but two oil tanks were destroyed in the rocket strike.
— Sky News (@SkyNews)
Depot penyimpanan bahan bakar dan makanan Ukraina juga dihancurkan Rusia. Artinya pemerintah harus kehilangan stok dalam waktu dekat, kata penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Vadym Denysenko menurut Reuters.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, telah meminta AS dan Eropa memasok lebih banyak pesawat, tank, pertahanan anti-rudal, dan persenjataan anti-kapal, dengan alasan bahwa keamanan Eropa sendiri dipertaruhkan.
Baca juga: 5 Skenario Akhir Perang Rusia Vs Ukraina: Bisa Lawan NATO atau Putin Dikudeta
Rusia melanjutkan upayanya yang gagal untuk mengepung Kyiv, meskipun menyatakan akan memfokuskan kembali upaya di timur negara itu.
Konsentrasi terbesar pasukan darat Rusia tetap berada di sekitar ibu kota, menurut Institute for the Study of War (ISW). Tetapi pasukan Ukraina tetap menguasai wilayah yang luas di sekitar kota, terutama di selatan.
Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina meluncurkan serangan balik ke timur dan barat Kyiv, dan merebut kembali beberapa wilayah yang telah diduduki oleh pasukan Rusia.
Pasukan Rusia terdekat telah maju ke barat Kyiv yang berjarak sekitar 25 km (15 mil) dari pusat kota, di sekitar pinggiran Irpin dan Bucha.