优游国际

KIEV, KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Kota Enerhodar, Ukraina, diserang oleh pasukan Rusia.

Juru Bicara PLTN Zaporizhzhia Andrei Tuz mengatakan, PLTN tersebut terbakar pada Jumat (4/3/2022) karena serangan Rusia.

Tak lama setelah serangan itu, Ukraina melaporkan bahwa PLTN Zaporizhia telah jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Kendati demikian, AS mengatakan bahwa tidak ada indikasi peningkatan tingkat radiasi di PLTN Zaporizhzhia setelah mendapat serangan.

Dilansir Reuters, berikut lima fakta mengenai PLTN Zaporizhia.

Baca juga: Pasukan Rusia Rebut PLTN Zaporizhzhia yang Baru Terbakar Setelah Serangan

1. PLTN Zaporizhzhia adalah PLTN terbesar dari empat PLTN di Ukraina. Semua PLTN tersebut menyediakan sekitar setengah kebutuhan listrik negara itu.

2. PLTN Zaporizhzhia juga merupakan PLTN terbesar di Eropa dan menyumbang seperempat dari pembangkit listrik Ukraina.

3. Enam unit PLTN Zaporizhzhia masing-masing memiliki kapasitas 950 megawatt, menurut database IAEA. Unit pertama terhubung ke jaringan pada 1984, dan yang terakhir pada 1995.

4. PLTN Zaporizhzhia tidak beroperasi sepenuhnya setelah serangan, hanya beberapa unit saja menurut pemberitahuan internal IAEA pada Jumat.

5. PLTN Zaporizhzhia tersebut memiliki kepentingan strategis bagi Rusia karena hanya berjarak sekitar 200 kilometer dari Crimea, yang dianeksasi Moskwa pada 2014.

Baca juga: Rusia Serang PLTN Ukraina, AS Aktifkan Tim Respons Insiden Nuklir