WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dukungan untuk vaksinasi terhadap Covid-19, tetapi menyebutnya terserah pada individu.
Hal tersebut dikatakannya dalam wawancara dengan National Public Radio (NPR) yang disiarkan pada Rabu (12/1/2022).
Trump juga memotong wawancara itu untuk kembali mengungkit klaim penipuan dalam pilpres AS 2020.
Baca juga: Pilpres AS: Benarkah Trump Dicurangi? Berikut Fakta-faktanya...
Trump, yang kali ini selaras dengan Joe Biden dan jarang terjadi, mengatakan bahwa dia menyarankan orang-orang untuk divaksin.
Akan tetapi, politisi Partai Republik yang pemerintahannya mengawasi pengembangan vaksin virus corona itu berkata, dia menentang kewajiban vaksin bagi orang Amerika.
"Mandat itu benar-benar merugikan negara kita," kata Trump kepada NPR, seraya menambahkan bahwa "banyak orang Amerika tidak mendukungnya."
"(Vaksinasi) harus menjadi pilihan individu," katanya, "tetapi saya sarankan untuk melakukannya," imbuhnya dikutip dari AFP.
Mahkamah Agung AS saat ini sedang mempertimbangkan dua aturan Biden, yaitu kewajiban vaksinasi atau pengujian Covid untuk bisnis yang lebih besar, dan persyaratan administrasi bahwa petugas kesehatan di fasilitas yang menerima dana federal harus divaksin.
Amerika Serikat memiliki tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19, dan varian Omicron membuat kasus meroket yang membuat rumah sakit kewalahan.
Wawancara telepon adalah penampilan langka oleh Trump di media arus utama, yang sebagian besar ia hindari selama masa kepresidenannya, dan lebih memilih keamanan relatif dari kantor berita sayap kanan.
Baca juga: Pilpres AS: Terungkap Rekaman Trump Minta Suara untuk Kalahkan Joe Biden
Ketika reporter NPR Steve Inskeep menekan Trump pada teorinya yang dibantah bahwa ia kalah dalam pilpres AS 2020 karena penipuan, miliarder itu bersikeras bahwa dia benar.
"Anda tahu kebenaran yang sebenarnya, Steve. Pemilihan ini adalah pemilihan yang dicurangi," kata Trump, mengutip tanpa bukti kondisi di Arizona, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin di mana dia mengatakan kecurangan pemilihan besar terjadi.
"Pergilah ke Detroit dan tanyakan pada diri Anda sendiri: apakah benar ada lebih banyak suara daripada pemilih?" kata Trump.
"Itu tidak benar," Inskeep menolak.
Namun, Trump tidak terpengaruh. Ia merasa membahas pilpres AS adalah keuntungan, karena pemilih tetap khawatir tentang potensi masalah hingga paruh waktu tahun ini dan dalam pilpres AS 2024.
"Satu-satunya cara agar itu tidak terjadi lagi adalah Anda harus menyelesaikan masalah kecurangan pemilihan presiden tahun 2020," kata Trump sebelum menutup telepon.
Baca juga: Trump Resmi Dituntut atas Telepon “Minta Suara” Pilpres AS di Georgia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.