TOKYO, KOMPAS.com - Dua lusin kapal yang tenggelam selama Pertempuran Iwo Jima, salah satu pertempuran paling epik Perang Dunia II dan salah satu yang paling berdarah dalam sejarah Marinir AS, terangkat dari dasar lautan.
Kejadian itu terlihat setelah terjadi gempa di salah satu gunung berapi paling berbahaya di Jepang, Gunung Suribachi.
Baca juga: Korea Utara Konfirmasi Telah Berhasil Uji Coba Rudal Balistik di Laut Jepang
Foto satelit dari Japan's All Nippon News menunjukkan kerangka 24 kapal angkut Jepang yang direbut oleh Angkatan Laut AS di pengujung perang.
Mereka dipindahkan ke bagian barat Iwo Jima untuk membentuk pelabuhan buatan yang mendukung mempersiapkan invasi pasukan AS ke daratan Jepang.
Mereka dipasang membentuk pemecah gelombang, yang biasanya berupa dinding batu atau kayu yang digunakan untuk melindungi pelabuhan dari gelombang, untuk melindungi kapal lain yang sedang menurunkan pasukan dan senjata.
Iwo Jima direbut oleh AS karena memiliki dua lapangan terbang. Selama pertempuran berdarah, 216 tentara Jepang ditangkap, sementara sisa 20.000 tentara negara itu tewas.
Sekitar 7.000 orang AS kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran itu.
Foto ikonik yang dikenal sebagai “Mengibarkan Bendera di Iwo Jima”, menunjukkan Marinir AS mengibarkan bendera Amerika selama perang, diambil di puncak gunung selama Pertempuran Iwo Jima.
Baca juga:
Daily Mail melaporkan pada Selasa (19/10/2021), dasar laut sudah mulai naik akibat aktivitas seismik dari Gunung Suribachi, khususnya di bagian barat pulau.
Akibat dari aktivitas seismik tersebut, kapal-kapal yang tenggelam tampak berada di atas abu vulkanik.
Tidak ada penduduk pulau itu, meskipun diduduki oleh militer Jepang setelah dikembalikan oleh AS pada 1968.
????????JAPAN
Volcanic activity on the island of Ioto (Iwo Jima) led to the appearance on the shore of several dozen sunken Japanese ships from the time of the famous battle of World War II.
— The RAGEX (@theragex)
"Wilayah laut yang berubah warna telah menyebar ke daerah sekitarnya, yang menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi belum berkurang," kata Setsuya Nakada, direktur Pusat Promosi Penelitian Gunung Berapi pemerintah, dalam sebuah wawancara dengan saluran All Nippon News Jepang.
“Ada kemungkinan letusan besar di Iwo Jima.”
Menurut data dari Oregon State University, terjadi setidaknya 10 letusan di Iwo Jima, yang juga dikenal sebagai 'Pulau Sulfur'. Letusan yang terbaru terjadi pada 1982.
Setidaknya ada 10 meter pengangkatan di pulau itu sejak 1952 karena aktivitas seismik, menurut temuan universitas.
Baca juga: