MOSKWA, KOMPAS.com - Ketika ketegangan memanas antara Rusia dan sejumlah negara Barat di darat, Kepala Badan Antariksa Rusia mengumumkan sedang mengerjakan stasiun luar angkasa miliknya sendiri.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diluncurkan pada 1998 oleh badan antariksa Rusia dan AS, dan telah dipuji atas teladan kerjasamanya yang melibatkan banyak negara.
Tetapi pejabat Rusia mengindikasikan bahwa mereka dapat menarik diri dari ISS pada 2025. Sebab struktur stasiun ISS sudah menua.
Baca juga: Meski Terus Diserang Rusia, Ukraina Tidak Akan Membalas
Badan antariksa Roscosmos Rusia mengaku perjanjiannya dengan mitra internasional akan habis pada 2024.
Keputusan tentang masa depan ISS kemudian akan dibuat, mempertimbangkan syarat modul teknisnya yang telah "mencapai akhir masa kerja," dan tentang rencana Rusia untuk stasiun layanan orbitnya sendiri.
“Kita tidak bisa mempertaruhkan nyawa (para kosmonot kita). Situasi yang saat ini terkait dengan struktur dan logam menjadi tua, dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah menjadi malapetaka. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov melansir BBC pada Selasa (20/4/2021).
Moskwa, kata dia, akan memberikan peringatan kepada mitra internasionalnya tentang keluarnya Rusia dari ISS pada 2025.
Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin dalam unggahan video di aplikasi olah pesan Telegram, menambahkan bahwa "modul inti pertama dari stasiun orbital Rusia yang baru sedang dalam pengerjaan." Dengan target peluncuran pada 2025.
Baca juga: Ketegangan Meningkat, Duta Besar AS untuk Rusia Tinggalkan Moskwa
Rusia baru-baru ini merayakan sejarah kebanggaannya di luar angkasa, menandai peringatan 60 tahun Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang pergi ke orbit.
Selama bertahun-tahun, Rusia memonopoli penerbangan luar angkasa berawak. Tetapi tahun lalu, astronot NASA dibawa ke ISS melalui kapsul SpaceX milik Elon Musk.
Hubungan antara Rusia dan AS dan beberapa negara Eropa juga tegang baru-baru ini.
Duta Besar AS John Sullivan akan kembali ke AS untuk konsultasi minggu ini, setelah Moskow "merekomendasikan" dia pergi sementara.
Penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan timur Ukraina dan perlakuannya terhadap kritikus terkemuka Kremlin, Alexei Navalny, telah meningkatkan ketegangan.
Baca juga: Penjara Rusia Akan Pindahkan Navalny ke Rumah Sakit Khusus Napi
Dmitry Rogozin said that RSC Energia was given a task to prepare ready for launch in 2025. It will become the core module of the new Russian national space station.
— Katya Pavlushchenko (@katlinegrey)
Modul ruang angkasa Rusia, yang sedang dirakit oleh perusahaan Energia, akan menelan biaya setidaknya 5 miliar dollar AS (Rp 72,6 triliun), kantor berita Interfax melaporkan.
Borisov mengatakan melalui TV pemerintah bahwa stasiun luar angkasa Rusia direncanakan mengorbit pada garis lintang yang lebih tinggi.