KOMPAS.com - Ketika membongkar beberapa artefak dari proyek penelitian lama Universitas Warsawa, Dr Malgorzata Kot menemukan rangka manusia dengan tengkorak burung berada di mulut.
Penemuan itu mengacu pada penguburan seorang anak yang dilakukan dengan sangat tidak biasa di Polandia, pada abad ke-18 dan 19. Sekitar 200 tahun yang lalu.
Artefak itu ditemukan di Goa Tunel Wielki. Penguburan ritual yang diduga menjadi tontonan khalayak di masanya namun sayang, informasi rinci mengenai ritual penguburan ini sangat minim.
Rangka itu ditemukan lebih dari 50 tahun lalu dengan tengkorak burung Fringilla coelebs, atau dikenal dengan nama burung Chaffinch (Finch),
Penguburan dangkal di dalam gua adalah praktik penguburan yang dilakukan mulai sekitar 4.000 tahun lalu.
Namun, radiokarbon dalam tulang anak itu mengungkap bagaimana kehidupannya begitu keras dan dia menderita kekurangan gizi. Kematiannya diperkirakan terjadi antara 1750 sampai 1850 Masehi.
Pertanyaannya, mengapa penguburan anak itu begitu aneh? Dengan burung di dalam mulutnya, tentu itu menjadi misteri.
Siapakah anak itu? Siapa pula yang menguburkannya dengan kondisi demikian? Apakah anak itu merupakan sisa-sisa ritual keluarga atau mungkin sesuatu yang lebih gelap, lebih menyeramkan dari itu?
Simak ceritanya hanya dalam Kisah Misteri: Anak yang Dikubur dengan Burung di Mulutnya edisi Kamis (5/11/2020) selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Kisah Misteri: Devils Breath dan Mitosnya yang Kelam
Sejarah Polandia abad ke-17 dan 18 penuh dengan kekerasan, kelaparan dan perebutan kekuasaan. Setelah tahun 1560-an, persemakmuran Polandia-Lituania didirikan.
Akhir 1700-an persemakmuran itu memiliki 3 pemain utama, termasuk Prusia, Rusia dan Austria yang secara efektif merampas kemerdekaan Polandia.
Pada akhirnya, Polandia dihapus dari peta Eropa dan pada tahun 1800-an, Polandia berjuang kembali mendapatkan identitasnya. Wilayah Krakow menjadi simbol budaya spiritual dan tradisional negara itu.
Namun Polandia tetap dihapuskan dari peta Eropa hingga tahun 1918. Antara tahun 1700-an sampai 1860, Polandia berkecamuk dalam pemberontakan militer, protes dan upaya reformasi sosial.
Upaya reformasi politik dan sosial yang memberikan warga persemakmuran Polandia dengan Lituania digagalkan oleh Rusia dan Prusia.
Anak yang ditemukan di Goa Tunel Wielki itu kemungkinan besar sangat menderita di beberapa tahun antara abad ke-17 dan ke-18 itu.