优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Demo Ledakan Lebanon, Yel-yel Arab Spring Bergema di Beirut

优游国际.com - 10/08/2020, 10:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber

BEIRUT, KOMPAS.com - Yel-yel gerakan Arab Spring bergema di Beirut, ibu kota Lebanon, buntut dari ledakan dahsyat pada Selasa (4/8/2020).

Para pengunjuk rasa Lebanon menyerbu kantor kementerian pemerintah di Beirut dan merusak kantor Asosiasi Bank Lebanon pada Sabtu (8/8/2020).

Liputan dari tv lokal menyiarkan demonstran merangsek masuk ke gedung Kementerian Energi dan Ekonomi.

Mereka meneriakkan yel-yel "rakyat ingin rezim lengser", yang identik dengan yel-yel saat gerakan Arab Spring 2011.

Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan, "Pergilah, kau pembunuh."

Baca juga: Soal Penyelidikan Ledakan Lebanon, Begini Permintaan Trump

Belasan pengunjuk rasa juga menerobos masuk ke gedung Kementerian Luar Negeri, di mana mereka membakar foto Presiden Michel Aoun yang menurut mereka harus disalahkan atas insiden ini.

"Kami tetap di sini. Kami menyerukan kepada rakyat Lebanon untuk menduduki semua gedung kementerian," kata seorang demonstran dengan megafon, yang diwartakan Reuters.

Para pengunjuk rasa mengatakan, politisi harus mengundurkan diri dan dihukum karena kelalaian yang mereka katakan menyebabkan ledakan terbesar yang pernah melanda Beirut.

Lebih dari 150 orang tewas dalam insiden itu, dan 6.000 lainnya luka-luka. Insiden tersebut menambah telak pukulan di dunia politik dan perekonomian Lebanon.

Sekitar 10.000 orang berkumpul di Martyrs Square, dan beberapa di antaranya melempar batu ke polisi.

Seorang pengunjuk rasa yang terluka dievakuasi saat protes menyusul ledakan yang terjadi pada hari Selasa, di Beirut, Lebanon, Sabtu (8/8/2020). Unjuk rasa tersebut merupakan bentuk kemarahan warga kepada pemerintah Lebanon yang dianggap lalai, menyusul ledakan besar di Beirut pada 4 Agustus lalu yang merenggut ratusan korban jiwa.ANTARA FOTO/REUTERS/HANNAH MCKAY Seorang pengunjuk rasa yang terluka dievakuasi saat protes menyusul ledakan yang terjadi pada hari Selasa, di Beirut, Lebanon, Sabtu (8/8/2020). Unjuk rasa tersebut merupakan bentuk kemarahan warga kepada pemerintah Lebanon yang dianggap lalai, menyusul ledakan besar di Beirut pada 4 Agustus lalu yang merenggut ratusan korban jiwa.
Wartawan Reuters di lokasi melaporkan, polisi kemudian menangani massa dengan menembakkan gas air mata, ketika beberapa demonstran coba menerobos barikade menuju gedung parlemen.

Baca juga: Penggalangan Dana Internasional untuk Lebanon Terkumpul 300 Juta Dollar AS

Seorang polisi tewas dalam bentrokan ini, kata seorang juru bicara. Polisi itu tewas akibat jatuh ke lorong lift di sebuah gedung usai dikejar pengunjuk rasa.

Palang Merah pada Sabtu mengatakan, mereka merawat 117 orang karena luka-luka di lokasi demo, sedangkan 55 lainnya dilarikan ke rumah sakit. Kemudian polisi yang terluka akibat lemparan batu dirawat oleh petugas medis di ambulans.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Beirut mengatakan, pemerintah AS mendukung hak para demonstran untuk melakukan protes damai, dan mendesak semua yang terlibat untuk menahan diri dari kekerasan.

Kedubes AS juga berkicau di Twitter, bahwa rakyat Lebanon "berhak mendapat pemimpin yang mendengarkan mereka dan mengubah arah untuk menanggapi tuntutan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas."

Halaman:

Terkini Lainnya

Internasional
AS-China Mulai Berunding, Ini Alasannya Baru Terjadi Sekarang

AS-China Mulai Berunding, Ini Alasannya Baru Terjadi Sekarang

Global
Gajah Muda Mati Tertabrak Truk Saat Menyeberang Jalan, Induknya Setia Menemani

Gajah Muda Mati Tertabrak Truk Saat Menyeberang Jalan, Induknya Setia Menemani

Global
Paus Leo XIV Serukan Perdamaian Dunia dari Balkon Basilika Santo Petrus

Paus Leo XIV Serukan Perdamaian Dunia dari Balkon Basilika Santo Petrus

Global
Warga Gaza Tolak Skema Bantuan AS-Israel karena Melanggar Martabat

Warga Gaza Tolak Skema Bantuan AS-Israel karena Melanggar Martabat

Global
Jam 17.00 WIB, Paus Leo XIV Akan Sapa Umat Lewat Doa Regina Caeli dari Balkon Basilika

Jam 17.00 WIB, Paus Leo XIV Akan Sapa Umat Lewat Doa Regina Caeli dari Balkon Basilika

Global
Putin Tawarkan Perundingan Damai ke Ukraina, Zelensky Minta Gencatan Senjata Dulu

Putin Tawarkan Perundingan Damai ke Ukraina, Zelensky Minta Gencatan Senjata Dulu

Global
Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan, Terjadi Lagi Ledakan di Kashmir

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan, Terjadi Lagi Ledakan di Kashmir

Global
Bus Penuh Sesak Penumpang Terjun ke Jurang di Sri Lanka, 15 Tewas

Bus Penuh Sesak Penumpang Terjun ke Jurang di Sri Lanka, 15 Tewas

Global

Internasional

Internasional

Internasional
Paus Leo XIV Berlutut dan Doakan Paus Fransiskus di Depan Makam

Paus Leo XIV Berlutut dan Doakan Paus Fransiskus di Depan Makam

Global

Internasional
Trump Mungkin Akan Turunkan Tarif Impor China Jadi 80 Persen

Trump Mungkin Akan Turunkan Tarif Impor China Jadi 80 Persen

Global
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau