KOMPAS.com - Negara-negara Eropa terus memerangi penyebaran virus corona, dengan sejumlah langkah baru yang ditempuh.
Selain penutupan sekolah, toko, perbatasan, larangan pertemuan massa, dan lockdown di beberapa negara, adalah upaya-upaya lain terus digalakkan.
Berikut ini adalah perkembangan terkini dari aturan-aturan yang ditetapkan negara-negara Benua Biru.
Baca juga: Peringatan Dokter China kepada Eropa: Lindungi Para Petugas Medis!
Di Belgia, Perancis, Italia, dan Spanyol, warga negara wajib tinggal di rumah.
Mereka yang bepergian hanya diizinkan untuk perawatan medis, berolahraga, atau berbelanja kebutuhan mendesak.
Kemudian pemerintah Italia mengumumkan beberapa aturan karantina akan diperpanjang melebihi batas waktu sebelumnya.
Provinsi Tyrol di Austria barat juga mengarantina warganya dan membatasi akses perjalanan, sementara itu Republik Ceko menutup 21 kota dan desa.
Baca juga:
Jerman menerapkan aturan social distancing dan Rusia membatasi kontak langsung dengan orang lain.
Penduduk Inggris diimbau untuk menghindari "kontak yang tidak perlu", sedangkan lansia dan ibu hamil disarankan menjalani isolasi selama tiga bulan.
Undang-undang juga diberlakukan di London yang mengizinkan penangkapan dengan alasan kesehatan publik.
Lalu Portugal menyatakan keadaan darurat, dan pemerintah langsung membatasi pergerakan warganya.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Perarakan Obor Api Olimpiade di Yunani Dihentikan
Yunani dan Italia memberlakukan karantina selama 14 hari untuk semua kedatangan. Athena turut membatasi pergerakan migran di pulau-pulau Aegean.
Kemudian Kroasia, Estonia, Latvia, Norwegia, Rusia, dan Slovakia mengharuskan orang-orang yang kembali dari pusat penyebaran virus corona tinggal di rumah selama dua minggu.
Uni Eropa telah menerapkan larangan masuk bagi wisatawan dari luar blok selama 30 hari.
Jerman dengan Turki telah menangguhkan program pemasukan pengungsi Suriah.