JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Kemdiktisaintek) mencatat penerima beasiswa Bidik Misi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sejak tahun 2010 hingga tahun 2024 mencapai angka 1,6 juta mahasiswa.
Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang mengatakan, pemberian bantuan pemerintah berupa beasiswa di jenjang diploma, sarjana, dan profesi telah dimulai sejak tahun 2010.
“Kita masih ingat namanya Bidik Misi. Dari tahun 2010 sampai 2019 telah diberikan kepada 500.000 mahasiswa,” ujar Togar Webinar Sosialisasi Pembukaan Pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2025 pada Selasa (4/2/2025) pagi.
Kemudian program Bidik Misi yang ada di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berubah menjadi Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Mendiktisaintek Satryo Soemantri Akan Ganti Nama KIP Kuliah
Selama program KIP Kuliah berlangsung, pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan kepada lebih dari 1,1 juta mahasiswa.
“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa sehingga secara total sejak tahun 2010 hingga 2024, penerima Bidik Misi dan KIP Kuliah berjumlah lebih kurang 1,6 juta mahasiswa,” tambah Togar.
Ia menyebutkan, program KIP Kuliah sesuai tugas pokok dan fungsinya berada di bawah Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek.
Dikutip dari laman resmi Kemdikbudristek, KIP Kuliah adalah salah satu program bantuan biaya pendidikan dan uang saku bagi peserta didik di perguruan tinggi negeri (PTN) selama menjalani perkuliahan hingga lulus menjadi sarjana.
Terkait bantuan uang saku, penerima KIP Kuliah akan mendapatkannya setiap bulan dan bantuan pendidikan per semester.
Besaran uang saku dan biaya pendidikan tidak sama untuk setiap daerah, dibedakan berdasarkan klaster dan akreditasi dari prodi yang diambil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.