KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani diklaim menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam video, Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah melunasi utang negara senilai Rp 7.000 triliun.
Setelah ditelusuri, narasi itu tidak benar dan video yang dibagikan merupakan hasil manipulasi.
Sebagai konteks, pada Jumat (5/4/2024), MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju sebagai saksi dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024.
Selain Sri Mulyani, ada pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Video yang mengeklaim Sri Mulyani menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pilpres 2024 dibagikan oleh akun Facebook , dan
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Sri Mulyani sedang memberikan keterangan kepada hakim MK.
Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi telah menulansi utang warisan sebesar Rp 7.000 triliun.
Ia juga mengatakan bahwa utang Indonesia sedikit, hanya 35 persen dari pendapatan negara.
Video tersebut diberikan keterangan demikian:
MENTERI KEUANGAN RI SRI MULYANI TEGASKAN SOAL HUTANG NEGARA | Lengkap jelas padat No Muter Muter.
Tim Cek Fakta 优游国际.com menyimak video pernyataan . Tidak terdapat penjelasan Sri Mulyani soal utang negara.
Dalam video, Sri Mulyani memberikan keterangan terkait sumber alokasi dana kunjungan presiden dan dana bantuan kemasyarakatan dari presiden.
Sri Mulyani memaparkan beberapa hal, seperti sumber dana bantuan kemasyarakatan dari presiden tidak berasal dari anggaran perlindungan sosial (Perlinsos).
Sri Mulyani membantah memblokir anggaran kementerian untuk pembiayaan bantuan sosial (bansos).